Hotel De L’Orient India



Hotel De L’Orient adalah hotel yang sudah ada sejak abad 18 di Puducherry, India. Hotel ini didirkan tahun 1664 oleh Compagnie des Indes Orientales, dibangun selama masa kependudukan Perancis di Puducherry. Bangunan ini secara resmi diakuisisi oleh Neemrana Group of Hotels pada Oktober 1998 dalam keadaan hancur. Pemulihan bangunan dimulai pada tahun 1999 dan kemudian dibuka untuk umum. Sebagian besar arsitektur pada bangunan ini dipertahankan dengan renovasi perubahan yang minimal, pesona dunia lama tetap melekat dengan penambahan kesan mewah modern.


Bangunan dengan gaya campuran Eropa Prancis dan Tamil vernakuler, dengan gaya klasik elegan dan fasad plester kapur merah ini awalnya dibangun sebagai properti hunian namun tanggal konstruksi dilakukan tidak diketahui sampai ditemukannya target yang ditutupi selama restorasi berlangsung pada tahun 1809. Bangunan ini kemudian dibeli oleh Francis Wacziarg dan berkeinginan untuk mengubah bangunan menjadi hotel butik kecil dengan 10 kamar tamu dan kamar mandi modern serta pendingin udara. 8 kamar dirancang di dalam struktur yang ada sementara 2 kamar lain merupakan kamar tambahan baru, namun kamar tersebut dibangun selaras dengan desain arsitektur pada bangunan hotel.

KONSERVASI HOTEL

Pekerjaan konservasi hotel ini melalui pendekatan mempertahankan semua bagian bangunan dalam kondisi baik dengan penggunaan bahan dan materialnya memiliki kemiripan sedekat mungkin dengan yang asli pada area yang rusak. Contohnya yaitu pada bagian dinding interior bagunan rusak parah karena buruknya pemasangan saluran air, foto, dan partisi. Bagian lama dan bagian baru dapat dibedakan dengan warna yang berbeda karena ada kesulitan menemukan pengrajin yang memiliki teknik plesteran seperti yang asli pada bangunan. Versi modern dirancang, menggunakan campuran debu marmer, semen putih, dan bubuk kapur oksida warna. Campuran tersebut diaplikasikan dalam lapisan tipis setebal 3 mm di atas dasar semen mortar.


Pada kasus di mana bahan material pengganti  yang seperti material asli pada bangunan tidak dapat ditemukan atau direplikasi, bahan-bahan alternatif digunakan. Pintu-pintu dan jendela diperbaiki dan elemen yang hilang diganti dengan replica yang tepat oleh tukang kayu lokal menggunakan kayu daur ulang. Struktur atap masih menggunakan yang asli, yang dikenal dengan teras Madras, terdiri dari balok kayu dengan jarak dekat dan balok yang mendukung lempengan batu bata yang dibentuk dengan semen kapur pada sudut 45 derajat ke balok.



Tampak Bangunan

Denah Bangunan



DAFTAR PUSTAKA


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konservasi Arsitektur (Tugas 2)

Kenali RSUD Dr. H. Slamet Martodirdjo

Nafas Indonesia Pada Teater Taman Ismail Marzuki