Bangunan Arsitektural Pada Periode Klasik dan Modern
Arsitektur merupakan
seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas,
arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan,
mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan,
arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain
perabot dan desain produk. Perkembangan arsitektur dari masa ke masa cukup
beragam. Salah satu yang akan dianalisa disini adalah hasil karya arsitektur
pada masa periode klasik dan modern.
Arsitektur Klasik
Arsitektur klasik adalah gaya
bangunan dan teknik mendesain yang mengacu pada zaman klasik Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada
periode Helenistik dan
Kekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini
juga nantinya terdiri dari gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang
berasal dari Yunani.
Saat orang berpikir tentang arsitektur klasik,
umumnya mereka berpikir sebuah bangunan yang terbuat dari kayu, batu, dll.
Dalam beberapa kasus hal tersebut benar, namun arsitektur klasik juga banyak
memiliki napas modern dan desain gedung yang rumit. Misalnya, atap, tiang,
bahkan struktur batu atau marmer dibuat dengan detail sempurna.
Athens Parthenon, Yunani |
Denah Athens Parthenon, Yunani |
Tyre Agora, Yunani |
Bangunan Parthenon di Yunani
misalnya. Bangunan ini mengalami masa pembangunan yang lama. Parthenon mengalami
revisi, perbaikan, dan penyelesaian berkali-kali hingga pada bentuk akhirnya dapat bertahan
selama lebih dari 200 tahun.
Selain Parthenon, terdapat agora (tempat masyarakat berinteraksi yang terdapat di jalanan), bouleterion (balai dewan), gymnasium (sekolah), pastanium (kantor walikota), stadion
& theater. Bangunan-bangunan di Yunani menggunakan prinsip post
linthel yang merupakan penemuan struktural pertama yaitu dua kolom yang
dapat mendukung unsur horizontal. Stoa (kolom)
merupakan bagian elemen arsitektural estetis yang ditonjolkan sehingga ke
depannya di beberapa polis setiap kolom
memiliki ciri khasnya sendiri seperti, doric (dari Doria), ionic (dari Ionia),
dan corintian (dari Corintia). Kolom-kolom tersebut dibangun menggunakan rasionalitas masyarakat Yunani yang kemudian dibakukan dalam sebuah aturan desain yaitu golden section dan greek order.
detail stoa menurut greek order (dari kiri ke kanan, doric, ionic, corintian) |
Athens Parthenon yang menggunakan rasio golden section |
Selain Yunani, Romawi juga berperan penting dalam
perkembangan arsitektur klasik. Romawi banyak membawa nilai-nilai Yunani dari
segi pemerintahannya hingga arsitekturnya. Arsitektur klasik Romawi berkembang
dari arsitektur klasik Yunani dan beberapa arsitektur lain tetangga imperium
ini seperti arsitektur Mesopotamia. Maka dari itu lahir lah tipologi denah dan
teknologi baru dalam arsitektur.
Rome Pantheon, Italia |
Denah Rome Pantheon |
Arsitektur klasik Romawi berupa basilika (Parthenon dengan
tipologi denah lingkaran), benteng, aquaduct,
stadion, kuburan, theater, sekolah, hypocaust
(bagian servis pemandian), apodyterium (pemandian
air hangat), frigidarium (pemandian
air hangat), calidarium (pemandian
air hangat).
contoh gambar Hypocaust |
Arsitektur Romawi memiliki banyak jenis pemandian karena
dalam budayanya pemandian adalah tempat berinteraksinya masyakarat. Dalam
perkembangannya, arsitektur klasik Romawi mengembangkan roman order, tipologi
baru berupa parthenon (partheon dengan tipologi denah
lingakaran), pergamon (partheon yang lantai dasarnya
ditinggikan), teknik konstruksi baru seperti arch, vault, dome yang semua kebanyakan diterapkan
dari arsitektur Mesopotamia. Serta penemuan material baru seperti batu bata.
contoh gambar Aquaduct |
Arsitektur Modern
Sebenarnya Arsitektur Modern baru muncul
di Eropa sekitar tahun 1860-an setelah dibangunnya Crystal Palace, sebagai suatu
reaksi akibat ketidak puasan akan gaya arsitektur klasik dan kombinasinya pada abad 18.
Sedangkan di Amerika, gaya ini mulai muncul sekitar tahun 1880-an. Arsitektur Modern memiliki prinsip yaitu fungsional dan efisiensi. Fungsional berarti bangunan tersebut benar-benar
mampu mewadahi aktifitas penghuninya, dan efisiensi harus mampu diterapkan ke
berbagai hal; efisiensi biaya, efisiensi waktu pengerjaan dan aspek free
maintenance pada bangunan. Karakteristik
Arsitektur modern pada umumnya adalah:
·
Menolak
gaya lama;
·
Menolak
bordiran atau ukiran dalam bangunan;
·
Menyederhanakan
bangunan sehingga format detail menjadi tidak perlu;
·
Mengadopsi
prinsip bahwa bahan dan fungsi sangatlah menentukan hasil bangunan;
·
Memandang
bagunan sebagai mesin.
Beberapa aliran Arsitektur Modern
terdiri antara lain:
1.
Arsitektur Modern
2.
Arsitektur Art Nouveau
3.
Arsitektur Brutalist
4.
Arsitektur Constructivist
5.
Arsitektur Ekspresionist
6.
Arsitektur Futurist
7.
Arsitektur Fungsional
8.
Arsitektur Internasional
9.
Arsitektur Organic.
10.
Arsitektur Post modern.
11.
Arsitektur Visionary
Tatlin's Tower merupakan
salah satu contoh bangunan arsitektur modern yang memiliki aliran
constructivist. Proyek ini merupakan paling pertama dan paling terkenal pada tahun 1919 meskipun bangunan ini tidak
dibangun dengan menggunakan kaca dan baja melainkan besi.
Tatlin's Tower 1919 oleh Vladmir Tatlin |
Unitéd
'Habitation, Marseille merupakan bangunan yang menganut aliran brutalisme,
yaitu gaya arsitektur yang melahirkan pembaharu gerakan arsitek dan berkembang
pada tahun 1950 sampai tahun 1970. Awal gaya sebagian besar diilhami oleh
Arsitek Swiss, Le Corbusier ( khususnya Unit d'Habitation) dan Ludwig Mies van
der Rohe. Istilah brutalisme ini dimulai dari bahasa Prancis Béton brut, atau
" beton mentah".
Unitéd 'Habitation, Marseille (Le Corbusier 1952) |
Bangunan
brutalist pada umumnya dibentuk dengan membentur blockish, geometris, dan
bentuk berulang, dan sering juga mengulang bentuk tapi tanpa adanya ornamen.
Tidak semua bangunan brutalist dibentuk dari beton. Sebagai gantinya, bangunan
dapat mencapai Mutu brutalist melalui suatu bahan yang keras dengan penampilan
bagunan dan material strukturnya terbuat dari beton. Rumah pribadi Alison dan
Peter Smithson'S dibangun dari batu bata, dan Richard & Renzo Piano Center
Pompidou sering dihormati sebagai arsitektur brutalist dengan Bahan dan
struktur bangunannya meliputi batu bata, kaca, baja, batu kasar.
Desain
brutalist pada awalnya mendapatkan kritik sebagai gaya yang merusak pemandangan
dalam majalah home office edisi 50 gaya Quenn Anne dikatakan “seperti barang
rongsokan”. Sebab gaya ini sangat identik dengan beton. Bagaimanapun, gaya
brutalist pada Menara Trelick membuktikan bahwa gaya brutalist sangat populer
di antara para arsitek dan masyarakat. Pada waktunya, banyak struktur
brutalisme menjadi lebih dihargai oleh masyarakat karena keunikan mereka dan
penampilan yang menyolok.
Trellick Tower, London (Goldfinger 1972) |
Di
tahun terakhir, gaya bangunan brutalistme sudah mulai hilang dari ingatan
masyarakat. Dan masyarakat mulai menuju ke gaya pembaharu yang baru lahir
menggantikan gaya brutalisme sehingga banyak bangunan gaya brutalistme
dirobohkan dan dibangun menjadi gaya yang baru lagi.
Pada
awal abad ke 20, Chicago dengan arsitek Louis Sullivan mempopulerkan ungkapan '
bangunan yang mengikuti fungsi' untuk menangkap suatu ukuran, ruang dan
karakteristik dalam bangunan harus terlebih dahulu di tujukan semata-mata kepda
fungsi dari bangunan tersebut. Implikasi bahwa jika aspek yang fungsional
dicukupi, keindahan arsitektur akan secara alami mengikuti.
Bentuk bangunan Geomedis karya Fullers |
Akar
dari arsitektur modern adalah arsitek Franco-Swiss dan arsitek Le Corbusier
juga arsitek Jerman Mies van der Rohe. Kedua-duanya adalah functionalists
sedikitnya kepada tingkat bangunan mereka yang mengutamakan penyederhanaan dari
gaya sebelumnya yaitu kaya klasik. Pada tahun 1923 Mies van d Rohe sedang
bekerja di Weimar Jerman, dan telah memulai karier nya dalam memproduksi secara
radikal bangunan sederhana, struktur yang terperinci yang tidak bisa dipisahkan
dari keindahan arsitektural. Corbusier dengan sangat baik berkata " suatu
rumah adalah suatu mesin untuk ditinggali"; dalam bukunya Ver uni
arsitektur pada tahun 1923. Pada
pertengahan tahun 1930 functionalism mulai dibahas sebagai suatu pendekatan
estetik bukannya sesuatu disain yang integritas. Gagasan untuk functionalism
adalah tidak adanya barang-barang perhiasan atau ukiran seperti dalam
arsitektur klasik. Ini bisa kita lihat dalam bangunan berbentuk silinder karya
Fullers.
Daftar Pustaka
Bila berminat kami dari penerbit dan percetakan CV Herya Media bersedia membantu menerbitkan tulisan-tulisan di blog ini menjadi buku porfesional. Pokoknya kami bantu dari sisi layout (perwajahan) buku, desain kaver, pengurusan ISBN ke Perpusnas, sampai laik terbit.
BalasHapusPricelistnya bisa dilihat disini>> https://heryamedia.wordpress.com/