Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Konservasi Arsitektur (Tugas 2)

Gambar
KONSERVASI GPIB IMMANUEL JAKARTA 1.       Lokasi GPIB Immanuel Jakarta atau Gereja Immanuel Jakarta adalah gereja tertua di Jakarta yang berlokasi di Jl. Medan Merdeka Tim, No.10, RT 1/RW 2, Gambir, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Gereja ini telah ditetapkan menjadi Cagar Budaya berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 475 Tahun 1993. 2.       Sejarah Gereja Immanuel Jakarta awalnya merupakan gereja yang berdiri atas dasar kesepakatan antara umat Reformasi dan umat Lutheran di Batavia. Dimana pembangunan gereja ini dimulai pada tahun 1834, mengikuti rancangan dari J.H. Horst dan selesai pada 24 Agustus 1839. Bersamaan dengan itu gedung ini diresmikan menjadi gereja untuk menghormati Raja  Willem I , raja Belanda pada periode  1813 - 1840 . Pada gedung gereja ini pun dicantumkan nama WILLEMSKERK. Gereja ini merupakan bangunan publik pertama di Koningsplein . Gereja ini terdaftar menjadi salah satu cagar budaya dari 134 buah dari jumlah kesel

Konservasi Arsitektur (Tugas 1)

KONSERVASI ARSITEKTUR 1.       Pengertian A.        Pengertian Umum Konservasi Arsitektur adalah penyelamatan suatu obyek/bangunan sebagai bentuk apresiasi pada perjalanan sejarah suatu bangsa, pendidikan dan pembangunan wawasan intelektual bangsa antar generasi. Konservasi menurut Wikipedia adalah pelestarian atau pelindungan. B.        Pengertian Menurut Para Ahli ·       Theodore Roosevelt (1902) Konservasi berasal dari kata Conservation yang terdiri dari kata con ( together ) dan servare ( keep / save ) yang memiliki pengertian tentang upaya pemeliharaan apa yang kita punya secara bijaksana. Pada awalnya konsep konservasi ini terbatas hanya pada benda-benda/monumen bersejarah. Namun telah berkembang di mana sasarannya tidak hanya mencakup monumen, bangunan atau benda bersejarah melainkan pada lingkungan perkotaan yang memiliki nilai sejarah serta kelangkaan yang menjadi dasar bagi suatu tindakan konservasi. ·       Sidharta dan Budihardjo (1989) Kon